DEFINISI
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada sistem saraf pusat (ensefalomielitis) yang disebabkan oleh virus rabies dari genus Lyssavirus, famili Rhabdoviridae, dan ditularkan oleh hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera, melalui luka gigitan, cakaran, atau jilatan pada kulit luka/mukosa


KLASIFIKASI LUKA PAJANAN

Kategori Pajanan Contoh Tata Laksana
Kategori I Menyentuh/memegang hewan, menjilat kulit utuh, memberi makan hewan Tidak perlu vaksin
Kategori II Digigit ringan tanpa perdarahan, cakaran ringan, jilatan pada kulit lecet Vaksin rabies (PEP)
Kategori III Gigitan dalam, perdarahan, jilatan pada luka terbuka/mukosa, cakaran dalam, hewan liar/mati Vaksin + RIG (imunoglobulin rabies)

Note:
Bila ragu antara kategori II dan III → anggap sebagai kategori III.
Semua gigitan anjing/kucing liar masuk minimal kategori II.


PERJALANAN PENYAKIT dan MANIFESTASI KLINIS

Fase Lama Ciri Klinis
Fase Inkubasi 1–3 bulan (bisa <1 minggu hingga >1 tahun) - Tanpa gejala
- Virus menjalar lewat saraf ke otak
- Luka dekat kepala: inkubasi lebih singkat
Fase Prodromal 2–10 hari - Demam, lemas, mual
- Nyeri atau parestesia di bekas luka
- Gelisah, insomnia
Fase Neurologis Akut Beberapa hari Furious rabies: hidrofobia, aerofobia, kejang, agitasi, halusinasi

Paralytic rabies: paralisis naik (mirip GBS), tanpa hidrofobia
Fase Koma & Kematian Cepat progresif - Koma dalam hitungan hari
- Hampir selalu berakhir dengan kematian


TATALAKSANA

Wound management:
  • Luka luar = cuci dengan air dan sabun antiseptik minimal 15 menit
  • Luka dalam = Cuci dengan NS Desinfeksi dengan Povidon + cairan H2O2 Luka sebaiknya tidak dijahit.
  • Jika sangat perlu, jahitan boleh dilakukan setelah pemberian RIG, dan usahakan longgar
Obat:
  • Definitif = Rabies Immunoglobuli pada H0 sebanyak mungkin di bekas luka gigitan dan sisanya di Deltoid (dosis 20 IU/kg BB) + Vaksin antirabies di H0, H3, H7, dan H14
  • Profilaksis = Doksisiklin 2x100 mg + Metronidazol 4x500 mg + Inj. Tetagam 250 UI