Normal : 135 – 145
KLASIFIKASI
Dewasa:
| Derajat Hiponatremia |
[Na+] Serum (mmol/L) |
Manifestasi Klinis |
Cara Koreksi (Instruksi Klinis) |
| Ringan |
130 – 134 |
- Umumnya asimtomatik
- Kadang lemas ringan
|
- Tidak perlu infus khusus
- Cukup observasi dan koreksi penyebab (misal: stop diuretik, koreksi hiperglikemia, dll)
- Bila hipervolemik atau SIADH → batasi cairan (800–1200 mL/hari)
- Tidak disarankan pakai NaCl 3%
|
| Sedang |
125 – 129 |
- Mual
- Pusing
- Kelemahan otot
- Apatis
|
- Evaluasi status volume (hipo/euvo/hipervolemik)
- Hipovolemik → infus NaCl 0,9% perlahan (50–75 mL/jam), pantau Na tiap 6 jam
- Eu-/hipervolemik → batasi cairan, pertimbangkan furosemid
- Target koreksi: naikkan Na 4–6 mmol dalam 24 jam
- Hindari koreksi >8 mmol/24 jam
|
| Berat |
< 125 |
- Nyeri kepala
- Letargi
- Disorientasi
- Kejang
- Penurunan kesadaran / koma
|
- Mulai NaCl 3% dengan kecepatan konservatif (misal 5 tpm set makro)
- Cek Na tiap 6 jam
- Jika ∆Na < 2 mmol/6 jam → naikkan tpm (misal jadi 6–8 tpm)
- Jika ∆Na 4–6 mmol/6 jam → lanjutkan tpm sama
- Jika ∆Na >6–8 mmol/6 jam → turunkan tpm (misal jadi 3 tpm), pertimbangkan hentikan
- Target koreksi: maks 6–8 mmol/24 jam
|
| Akut Simtomatik (Emergensi) |
Penurunan cepat < 48 jam (kadang > 125) |
- Kejang
- Henti napas
- GCS turun
|
- Beri NaCl 3% bolus 100 mL IV dalam 10 menit
- Ulang hingga maksimal 3x bila belum membaik
- Setelah stabil → hentikan bolus, lanjut infus pelan
- Cek Na tiap 6 jam
- Pastikan koreksi total ≤10 mmol/24 jam
- Bila koreksi terlalu cepat → hentikan NaCl 3%, pertimbangkan cairan hipotonik/desmopresin
|
Pediatri:
| Derajat Hiponatremia |
[Na+] Serum (mmol/L) |
Manifestasi Klinis |
Cara Koreksi (Instruksi Klinis untuk Anak) |
| Ringan |
130 – 134 |
- Umumnya asimtomatik
- Kadang tampak lemas atau rewel ringan
|
- Observasi ketat, tidak perlu koreksi cepat
- Evaluasi penyebab (gastroenteritis, SIADH, cairan hipotonik)
- Bila SIADH/syndrome overload → batasi cairan (800–1200 mL/m²/hari)
- Tidak disarankan NaCl 3%
|
| Sedang |
125 – 129 |
- Mual
- Lemas
- Apatis
- Muntah ringan
- Anak tampak lebih diam / mengantuk
|
- Evaluasi status hidrasi (hipo/euvo/hipervolemik)
- Jika hipovolemik → NaCl 0,9% 10–20 mL/kg IV bolus pelan bila syok, lalu lanjut infus
- Jika eu-/hipervolemik → batasi cairan + furosemid bila overload
- Target koreksi: naikkan Na 4–6 mmol/24 jam maksimal
- Cek Na tiap 6–8 jam
|
| Berat |
< 125 |
- Letargi
- Nyeri kepala
- Disorientasi
- Kejang
- Penurunan kesadaran / GCS turun
|
- Mulai NaCl 3% dengan infus pelan menggunakan pompa
- Dosis awal: hitung defisit dengan rumus:
(135 – Na) × BB (kg) × 0,7
- Beri NaCl 3% berdasarkan kebutuhan, jangan melebihi 0,5 mL/kg/jam
- Cek Na tiap 4–6 jam, sesuaikan kecepatan koreksi
- Target: +4–6 mmol/24 jam, maksimal 8 mmol/24 jam
|
| Akut Simtomatik (Emergensi) |
Turun cepat < 48 jam (kadang >125) |
- Kejang
- Henti napas
- Penurunan kesadaran cepat
|
- Beri NaCl 3% bolus 2–3 mL/kg IV dalam 10 menit
- Ulang bolus max 2x jika kejang/penurunan GCS belum membaik
- Setelah stabil → lanjutkan koreksi pelan via pompa infus
- Pantau Na tiap 2–4 jam di awal
- Koreksi total jangan melebihi 10 mmol/24 jam
- Jika koreksi terlalu cepat → hentikan NaCl 3%, pertimbangkan desmopresin atau D5% pelan
|
Penyebab Hiponatremia
Osmolaritas = [2.Na] + [GDS/18] + [Ureum/6]
| Tipe Hiponatremia |
Osm |
Status Volume |
Penyebab Umum |
Hipotonik (paling sering) |
< 275 |
Hipovolemik |
- Kehilangan Na+ & air:
- Diare, muntah berat
- Keringat berlebih
- Luka bakar luas
- Diuretik tiazid
- Kehilangan Na+ via ginjal:
- Renal salt wasting
- Addison disease
|
| Euvolemik |
- SIADH (paling umum)
- Hipotiroidisme
- Insufisiensi adrenal
- Polidipsia primer
- Obat: SSRI, carbamazepine
|
| Hipervolemik |
- Gagal jantung kongestif (CHF)
- Sirosis hepatis
- Nefrotik sindrom
- Gagal ginjal kronik
|
| Isotonik |
275–295 |
Normal |
- Pseudohiponatremia:
- Hiperlipidemia berat
- Hiperproteinemia (multiple myeloma, Waldenström)
|
| Hipertonik |
> 295 |
Normal / variatif |
- Hiperglikemia berat (osmotic shift)
- Pemberian manitol, sorbitol, radiokontras IV
|