Normal : 3.5 – 5.0


Manifestasi klinis:

Stadium Hipokalemia Kadar K⁺ (mEq/L) Manifestasi Klinis Gambaran EKG
Ringan 3.0 – 3.4 Sering tanpa gejala, kelelahan ringan, kram otot Mungkin normal atau T datar
Sedang 2.5 – 2.9 Kelemahan otot, konstipasi, ileus ringan T datar/inversi, U wave muncul, ST depresi ringan
Berat < 2.5 Paralisis, ileus berat, gagal napas, aritmia, rabdomiolisis T terbalik, U wave dominan, ST depresi, QT memanjang, aritmia ventrikular


Koreksi Adult

Tingkat Keparahan Kadar K⁺ (mEq/L) Terapi Rute Estimasi Dosis K⁺ Catatan Klinis
Ringan 3.0 – 3.4 KCl tablet atau KSR 600 mg (≈ 8 mEq/tablet) Oral 40–60 mEq/hari dalam dosis terbagi Pantau K⁺ tiap 12–24 jam, hindari iritasi GI
Sedang 2.5 – 2.9 KCl oral atau IV (jika tidak bisa oral) Oral / IV 60–80 mEq/hari (oral), atau IV lambat Hindari infus cepat, pantau elektrolit dan EKG
Berat / Simtomatik < 2.5 atau ada aritmia, paralisis KCl IV dalam NaCl 0.9% IV infus (sentral jika cepat) 10–20 mEq/jam, maks 40 mEq/jam via line sentral Wajib monitor EKG kontinu, koreksi Mg jika rendah
Defisit Total - - - Sekitar 200–400 mEq per 1 mEq/L defisit Koreksi bertahap; 98% K⁺ intraseluler

Koreksi Pediatric:

Rute Dosis Kecepatan Maksimum Keterangan
Oral 2–4 mEq/kg/hari, dalam dosis terbagi - Rute pilihan bila anak dapat menelan dan tidak muntah; pantau intoleransi gastrointestinal
IV Perifer 0.3–0.5 mEq/kg/jam, diencerkan dalam NaCl 0.9% Maks 10 mEq/jam Untuk kasus sedang–berat yang tidak bisa rute oral
IV Sentral 0.5–1 mEq/kg/jam (dapat lebih bila darurat) Maks 40 mEq/jam Wajib monitor EKG kontinu; untuk hipokalemia berat dengan gejala
Total Defisit Perkiraan defisit total: 2–4 mEq/kg - Diberikan bertahap; 1/3–1/2 defisit diberikan dalam 24 jam pertama



Penyebab Hipokalemia

Kategori Mekanisme Contoh Penyebab Penjelasan Mekanistik
Penurunan Asupan - Malnutrisi
- Anoreksia nervosa
- Alkoholisme kronis
Asupan kalium tidak mencukupi kebutuhan tubuh harian
Kehilangan K⁺ melalui ginjal - Diuretik (thiazid, loop)
- Hiperaldosteronisme
- Sindrom Cushing
- RTA tipe 1 dan 2
Peningkatan ekskresi kalium lewat urin
Kehilangan K⁺ melalui gastrointestinal - Diare berat
- Fistula GI
- Ileostomi
- Penggunaan laksatif kronis
Kehilangan kalium secara langsung melalui saluran cerna
Pergeseran K⁺ ke intraseluler - Alkalosis metabolik
- Kelebihan insulin
- β2-agonis (salbutamol, epinefrin)
Kalium terdorong masuk ke dalam sel oleh aktivitas Na⁺/K⁺-ATPase
Obat-obatan - Diuretik
- Insulin
- β2-agonis
- Amfoterisin B
- Cisplatin
Berbagai mekanisme: kehilangan melalui ginjal atau pergeseran ke intraseluler
Pseudohipokalemia - Leukositosis ekstrem
- Penundaan analisa darah
Kalium masuk ke sel darah setelah pengambilan sampel, bukan defisiensi nyata tubuh