| Abortus imminens |
Ancaman keguguran; serviks masih tertutup |
Perdarahan ringan, nyeri perut ringan, serviks masih tertutup |
Istirahat, hindari hubungan seksual, progesteron bila perlu, observasi |
| Abortus insipiens |
Proses keguguran yang sedang berlangsung |
Perdarahan banyak, nyeri perut, serviks membuka, produk konsepsi keluar |
Evakuasi uterus (kuretase / vakum aspirasi), observasi perdarahan |
| Abortus inkomplet |
Sebagian jaringan keluar, sebagian tertinggal |
Perdarahan aktif, nyeri, sisa jaringan masih ada |
Kuretase / vakum aspirasi, stabilisasi kondisi |
| Abortus komplet |
Semua jaringan sudah keluar sempurna |
Perdarahan berhenti, uterus mengecil, serviks menutup |
Observasi saja, edukasi, follow-up |
| Abortus tertunda |
Janin mati tapi belum keluar, tertahan dalam uterus |
Tidak ada detak jantung janin, perdarahan minimal, uterus tak berkembang |
Kuretase, misoprostol, atau induksi sesuai usia kehamilan |
| Abortus habitualis |
Keguguran spontan ≥ 3 kali berturut-turut |
Riwayat abortus berulang |
Evaluasi penyebab (genetik, imunologi, anatomi, hormonal), penanganan individual |
| Abortus septik |
Abortus disertai infeksi (sering dari tindakan ilegal/tidak steril) |
Demam, nyeri hebat, keputihan bau, tanda sepsis |
Antibiotik spektrum luas, evakuasi uterus, histerektomi jika perlu |