| Stadium AKI | Kreatinin Serum | Produksi Urin |
|---|---|---|
| Stadium 1 | Peningkatan ≥ 0.3 mg/dL atau 1.5–1.9 kali dari baseline |
< 0.5 mL/kg/jam selama 6–12 jam |
| Stadium 2 | Peningkatan 2.0–2.9 kali dari baseline | < 0.5 mL/kg/jam selama ≥ 12 jam |
| Stadium 3 | Peningkatan ≥ 3.0 kali dari baseline atau kreatinin ≥ 4.0 mg/dL atau memulai terapi RRT |
< 0.3 mL/kg/jam selama ≥ 24 jam atau anuria ≥ 12 jam |
Note:
Stadium CKD (berdasarkan GFR)
Baseline kreatinin harus diketahui. Jika tidak tersedia, bisa menggunakan perkiraan GFR 75 untuk menghitung kreatinin baseline.
Stadium CKD (berdasarkan GFR)
e-GFR = [(140 - usia) . kgBB] / (72 x Cr)
jika perempuan, hasil x0.85
| Stadium CKD | GFR (mL/min/1.73 m²) | Keterangan |
|---|---|---|
| G1 | ≥ 90 | Fungsi ginjal normal |
| G2 | 60–89 | Penurunan ringan fungsi ginjal |
| G3a | 45–59 | Penurunan ringan–sedang |
| G3b | 30–44 | Penurunan sedang–berat |
| G4 | 15–29 | Penurunan berat fungsi ginjal |
| G5 | < 15 | Gagal ginjal (sering disebut ESRD jika butuh dialisis) |
UREMIC SYNDROME
Syarat:
Muncuk pada AKI stage 3 dan CKDG5
Minimal 2 organ
Bukan disebabkan oleh etiologi lain
| Sistem Organ | Manifestasi Klinis |
|---|---|
| Neurologi | Letargi, kebingungan, kejang, koma, neuropati perifer, restless leg syndrome |
| Kardiovaskular | Hipertensi, perikarditis uremik, gagal jantung kongestif, aritmia, edema paru |
| Hematologi | Anemia normokrom normositik (defisiensi eritropoietin), gangguan fungsi platelet → mudah perdarahan |
| Gastrointestinal | Mual, muntah, anoreksia, gastritis, ulkus peptikum, perdarahan saluran cerna |
| Dermatologi | Pruritus uremik, kulit kering, perubahan warna kulit (abu-abu atau kecoklatan) |
| Respirasi | Dispnea, efusi pleura, edema paru, pernapasan Kusmaul (pada asidosis metabolik berat) |
| Endokrin / Reproduksi | Disfungsi seksual, amenore, infertilitas, hipotiroid ringan |
| Imunologi | Kerentanan terhadap infeksi meningkat |
| Metabolik / Elektrolit | Asidosis metabolik, hiperkalemia, hipokalsemia, hiperfosfatemia, hiperurisemia |
| Muskuloskeletal | Osteodistrofi renal (nyeri tulang, fraktur), kelemahan otot |
PENJAJAKAN ETIOLOGI
| BUN:Kreatinin Ratio | Contoh Etiologi Umum di IGD |
|---|---|
| > 20:1 Prerenal |
- Dehidrasi (diare, muntah, demam tinggi) - Perdarahan akut - Gagal jantung dekompensasi - Syok septik fase awal - Luka bakar luas - Efek samping diuretik atau ACE inhibitor |
| < 20:1 Intrarenal |
- Sepsis lanjut (ATN) - Obat nefrotoksik (aminoglikosida, NSAID) - Leptospirosis berat - Glomerulonefritis - Rhabdomiolisis (pasca kejang, trauma, crush injury) |
| Variatif / tidak khas (butuh USG) Postrenal |
- Retensi urin akut (BPH, striktur) - Batu ureter bilateral - Massa pelvis (kanker serviks, rahim) - Pielonefritis obstruktif |
Note:
BUN (mg/dL) = Ureum (mg/dL) × 0.467
Ratio 10-20:1 = tidak konklusif, bisa ke pre atau ke intrarenal, butuh modalitas lain
INDIKASI HEMODIALISA
Dialisis hanya dilakukan jika gejala AIUEO bersifat berat dan tidak reversibel dengan terapi konservatif.
Bila masih stabil dan membaik dengan pengobatan, HD bisa ditunda/sangat tidak perlu.
AIUEO klasik:
| Kategori | Indikasi Klinis |
|---|---|
| A – Acidosis | Asidosis metabolik berat (pH < 7,1) yang tidak membaik dengan terapi bikarbonat |
| I – Intoxication | Keracunan zat yang dapat dibersihkan dengan dialisis, seperti: - Metanol - Etilen glikol - Litium - Salisilat |
| U – Uremia | Sindrom uremik berat, seperti: - Ensefalopati uremik - Perikarditis uremik - Mual dan muntah berat - Asterixis - Pruritus hebat yang tidak respons terhadap terapi |
| E – Electrolyte | Hiperkalemia berat (K⁺ ≥ 6,5 mmol/L atau EKG abnormal) yang tidak membaik dengan terapi medis |
| O – Overload | Overload cairan dengan edema paru yang refrakter terhadap diuretik |
PILIHAN RENAL REPLACEMENT THERAPY (RRT)
| Kondisi Pasien | HD | SLED | CRRT |
|---|---|---|---|
| Hemodinamik stabil (MAP normal, tidak pakai vasopresor) | ✅ Cocok | ✅ Cocok | 🚫 Tidak diperlukan |
| Hemodinamik tidak stabil ringan (MAP 60–65, vasopresor minimal) | 🚫 Hati-hati (risiko hipotensi) | ✅ Modalitas pilihan | 🚫 Belum diperlukan |
| Hemodinamik sangat tidak stabil (syok, MAP < 60, vasopresor tinggi) | 🚫 Kontraindikasi relatif | ⚠️ Berisiko | ✅ Pilihan utama |
| Edema paru berat (refrakter terhadap diuretik) | ✅ Jika stabil | ✅ Lebih aman | ✅ Paling aman |
| Sepsis berat dengan gagal multiorgan | ⚠️ Bisa memburuk | ✅ Alternatif jika CRRT tidak ada | ✅ Pilihan utama |
| Peningkatan tekanan intrakranial (ICP) | 🚫 Tidak disarankan | ⚠️ Hati-hati | ✅ Aman (tidak ada shifting cepat) |
| Output urin sangat minim (< 0,3 mL/kg/jam) | ✅ Bisa dipertimbangkan | ✅ Cocok | ✅ Cocok |
| Pasien dengan aritmia atau penyakit jantung berat | ⚠️ Bisa picu instabilitas | ✅ Lebih toleran | ✅ Paling stabil |
| Pasien ventilator, intubasi, ICU penuh | ✅ Jika stabil | ✅ Jika semi-stabil | ✅ Terbaik jika sangat labil |